Definisi:
Kegiatan
persiapan lahan adalah kegiatan mempersiapkan lahan yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman, meliputi kegiatan persiapan/pengolahan lahan,
pemupukan dasar dan pemasangan mulsa plastik.
Tujuan
Mempersiapkan lahan dengan sebaik-baiknya agar pertumbuhan tanaman optimal.
Validasi/Referensi
1. Pedoman Umum Budidaya Cabai Merah (Direktorat Tanaman Sayuran, Hias dan Aneka Tanaman, 2003)
2. Budidaya Cabai merah Merah Sesuai GAP (Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka, 2005)
3. Budidaya Tanaman Cabai Merah (Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2005)
4. Buku Tahunan Hortikultura, seri Tanaman Sayuran (Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka, 2006)
Alat dan Bahan
1. Bambu/golok/pisau/palu besar
2. Kertas/alat tulis/penggaris
3. Cangkul/sekop/garpu
4. Mulsa plastik
5. Pelubang mulsa plastik
6. Tali rafia/tambang plastik
7. Pupuk kandang
8. Dolomit/kapur pertanian
9. Pupuk anorganik (Urea, ZA, SP-36 dan KCI)
10. Gembor
Fungsi Bahan dan Alat
1. Bambu/golok/pisau/palu besar, digunakan sebagai bahan dan alat membuat ajir dan pasak penjepit mulsa.
2. Kertas/alat tulis/penggaris, digunakan sebagai alat tulis dalam rangka pembuatan desain kebun, dll
3.
Cangkul/sekop garpu digunakan sebagai alat dalam proses pengolahan
tanah yaitu membersihkan sisa-sisa perakaran tanaman,bmenggemburkan,
menghaluskan/meratakan tanah dan membuat guludan/bedengan.
4. Mulsa
plastik untuk menutup permukaan atas bedengan yang bermanfaat untuk
merangsang perkembangan akar, memperbaiki tekstur dan struktur,
mempertahankan suhu dan kelembaban tanah, mencegah erosi tanah, menekan
pertumbuhan gulma, meningkatkan proses fotosintesa, dan mengurangi
penguapan air dan pupuk.
5. Alat pelubang mulsa plastik berdiameter
10 cm yang dipanaskan, digunakan untuk membuat lubang tanam pada mulsa
plastik dengan jarak tanam yang sudah ditentukan.
6. Pupuk kandang
diberikan untuk memperbaiki sifat fisik tanah (tekstur dan struktur
tanah) sehingga meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara yang
diperlukan tanaman.
7. Dolomit/kapur pertanian diberikan untuk
meningkatkan pH pada tanah masam hingga mendekati pH normal (diberikan 1
bulan sebelum tanam).
8. Pupuk anorganik (Urea, ZA, SP-36, KCI) untuk pupuk tunggal atau pupuk NPK untuk pupuk majemuk.
Prosedur Pelaksanaan :
1. Pengolahan Tanah
a.
Lakukan pembersihan lahan dari sisa tanaman dan sampah. b. Lakukan
penggemburan lahan dengan cara mencangkul sampai kedalaman 30 - 40 cm,
kemudian lahan dibiarkan terkena sinar matahari selama 2 (dua) minggu.
c. Pada lahan kering/tegalan:
1)
Buat bedengan dengan lebar 1 - 1,2 m, tinggi 30 cm dengan jarak antar
bedengan 50 cm dan panjang bedengan disesuaikan dengan panjang lahan
yang dikehendaki.
2) Buat garitan-garitan dan lubang-lubang tanam
dengan jarak (50- 60 cm) x (50-70 cm), pada tiap bedengan terdapat 2
baris tanam.
d. Pada Lahan Sawah
1) Buat bedengan dengan lebar 1,5 m dan antar bedengan dibuat parit sedalam 60 cm dan lebar 50 cm
2) Cangkul tanah diatas bedengan sampai gembut
3) Buat lubang-lubang tanam dengan jarak tanam sesuai dengan varietas (50-60 cm) x (50-70 cm)
2. Pemberian kapur tanah
Lakukan
pemberian kapur tanah dengan kaptan/dolomit sebanyak 1,5 ton/ha
bersamaan dengan pengolahan tanah (apabila kondisi pH tanah
kurang dari 5,5).
3. Pemupukan dasar
Berikan
pupuk dasar dalam bentuk pupuk kandang yang sudah matang sekitar 2
minggu sebelum tanam. Pupuk anorganik N, P, K diberikan 5 hari sebelum
tanam dengan cara ditebar, disiram dan ditutup mulsa. Jumlah dan jenis
pupuk disesuaikan dengan rekomendasi spesifik lokasi.
4. Pemasangan mulsa
a.
Gunakan mulsa plastik hitam perak dengan lebar 100 - 125 cm, bagian
plastik berwarna perak menghadap ke atas dan yang berwarna hitam
menghadap ke tanah/bawah.
b. Tarik ujung mulsa, kaitkan pasak
penjepit (terbuat dari bambu) pada sisi-sisi mulsa dengan bedengan agar
mulsa tidak mudah lepas.
5. Pembuatan Lubang Tanam
a. Setelah mulsa terpasang lanjutkan pembuatan lubang tanam pada mulsa dengan menggunakan alat pelubang mulsa
b. Buat lubang tanam menurut sistem zigzag (segi tiga) atau 2 baris berhadapan
c. Buat Lubang tanam sesuai dengan jarak tanam yaitu (50-60 cm) x (50-70 cm).
6. Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus tercatat.
Sasaran
a. Tersedianya lahan untuk budidaya yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.
b.
Tersedianya bedengan yang sesuai untuk budidaya cabai merah 3.
Terpasangnya mulsa plastik untuk menutup permukaan bedengan, dengan
lubang tanam yang mengikuti jarak tanam sesuai anjuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar